Sering berdampingan dengan tanda tangan, meterai menjadi salah satu syarat yang akan membuat dokumen memiliki kekuatan hukum di pengadilan. Sehingga tidak heran jika meterai akan selalu hadir dalam perjanjian kerja, akta jual beli, pinjam meminjam uang, dan lain sebagainya. Seiring berkembangnya teknologi, meterai digital sudah mulai marak digunakan karena efektivitas, efisiensi, dan keamanannya. Namun sebenarnya, apa bedanya meterai digital dan konvensional? Ikuti penjelasannya dan tips menggunakan meterai digital di bagian akhir.
Perbedaan Meterai Digital dan Konvensional
1. Bentuk
Tentu saja perbedaan pertama terletak pada bentuknya yang bisa dilihat secara fisik dan tidak. Meterai konvensional menggunakan kertas khusus dengan bentuk kotak dan pinggiran yang khas. Setiap lembarnya memiliki kode unik berupa deretan angka dan huruf sehingga hanya bisa berlaku untuk dokumen yang ditempeli.
Sedangkan meterai digital tidak bisa disentuh namun bisa dilihat seperti kita melihat gambar dengan format JPG. Gambar e-meterai juga kotak namun dengan desain yang sedikit berbeda didominasi warna merah. Kode unik pada e-meterai mirip dengan kode QR dan bisa dicek validitasnya hanya dengan memindainya.
2. Penggunaan
Setelah ditempelkan dekat dengan kolom tanda tangan, meterai konvensional harus tergores tinta saat menandatangani agar terbilang sah. Sedangkan e-meterai tidak perlu hal itu dan tinggal ditempelkan saja di samping kolom tanda tangan. Apabila dokumen dengan e-meterai ingin dicetak, maka gambar e-meterai tidak boleh sampai tercoret atau tertutupi sebagian atau seluruhnya. Hal ini bisa mengganggu kode QR yang ada dan menyulitkan verifikasi.
3. Akses untuk Mendapatkannya
Meterai konvensional memang mudah diakses dengan membelinya di kantor pos terdekat atau toko alat tulis di sekitarmu. Namun e-meterai jauh lebih mudah lagi karena kamu bisa membelinya secara online dari penyedianya yaitu PERURI (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia). PERURI juga bekerja sama dengan kantor pos serta banyak platform atau aplikasi tanda tangan dan meterai digital. Itulah kenapa penggunaan aplikasi yang menyediakan e-meterai dan tanda tangan digital sekaligus menjadi solusi paling efektif dan efisien.
Tips Menggunakan Meterai Digital
Sebagai pilihan yang jauh lebih mudah, penggunaan meterai digital akan lebih jauh dibahas kali ini. Satu tips untuk mengawalinya tentu dengan membeli meterai digital terlebih dahulu. Lakukan pembelian meterai digital melalui platform atau aplikasi terpercaya seperti Vida Google Playstore atau Vida Apple Appstore. Sebagai salah satu PsrE (Penyedia Sertifikat Elektronik) yang sudah diakui di Indonesia dan 40 negara lain, Vida Sign juga telah mendapat pengakuan ISO 27001 dan Sertifikat Webtrust. Apalagi dengan fitur tanda tangan digital yang dimilikinya, kamu tidak perlu berganti aplikasi untuk membubuhkan tanda tangan sekaligus menempelkan e-meterai.
Dengan sistem top-up, kamu bisa membeli satuan atau banyak sekaligus jika untuk kebutuhan perusahaan. Sehingga kapan pun kamu membutuhkannya, penggunaan tinggal beberapa klik saja . Berikut ini adalah cara menggunakannya dengan mudah.
- Klik tombol (+) atau “Upload file”
- Lalu pilih dokumen yang akan kamu berikan meterai digital.
- Masukkan email dan nama penerima dokumen.
- Klik tombol (+), lalu pilih “e-meterai”. Pilih juga jenis dokumen tersebut, mulai dari dokumen pelunasan utang dengan nominal lebih dari 5 juta, dokumen transaksi, surat keterangan, serta surat pernyataan.
- Klik “Confirm” dan meterai digital kamu sudah akan muncul.
- Atur ukuran dan letak meterai dalam dokumen.
- Klik “Send” untuk mengirim dokumen bermeterai.