Cara Mengelola Sampah Skincare dengan Benar Tanpa Merusak Lingkungan

Sampah yang menumpuk tentu menjadi masalah bagi banyak orang, selain membuat lingkungan menjadi tidak bersih, keberadaan sampah yang menumpuk juga bisa menimbulkan penyakit. Karena itu, pengelolaan sampahharus dilakukan dengan benar sesuai dengan jenis sampahnya, sehingga pengolahan yang dilakukan bisa tepat sasaran.

Ketahui Fakta Pengelolaan Sampah yang Benar

1. Jenis Sampah yang Perlu Dikelola dengan Benar

Salah satu jenis sampah yang harus dikelola dengan benar adalah sampah skincare. Sampah bekas perawatan kulit ini tentu memiliki jumlah yang besar karena setiap orang bisa memiliki lebih dari satu sampah. Apalagi dengan kandungan yang ada di dalamnya, sampah skincare tidak boleh sembarangan dibuang.

Sebenarnya sampah skincare tetap dapat didaur ulang, khususnya sampah dus yang merupakan bungkus dari skincare tersebut. Untuk plastik wadah pembungkus skincarenya, Anda tetap bisa membuangnya dengan cara yang sama seperti membuang sampah plastik keras lainnya.

Ajakan untuk melakukan daur ulang pada sampah skincare ini sudah mulai marak dilakukan di berbagai media sosial. Harapannya, semakin banyak pihak yang sadar bahwa sampah harus dikelola dengan baik agar tidak merusak lingkungan.

2. Bagaimana Cara Daur Ulang Sampah Skincare?

Meski kampanye daur ulang sampah skincare ini sudah marak, namun untuk cara daur ulang dan pengelolaannya masih sedikit yang tahu. Apalagi untuk produk skincare, jangan sampai wadah plastik atau kardus yang sebelumnya digunakan untuk skincare malah digunakan kembali untuk membuat produk palsu karena pengelolaan sampahyang salah.

Untuk itu, Anda bisa mengikuti beberapa tahapan ketika hendak membuang sampah skincare atau melakukan daur ulangnya, yakni:

  • Kumpulkan sampah skincare yang hendak dibuang, kemudian pisahkan berdasarkan jenisnya.
  • Cuci bersih sampah tersebut untuk membuang sisa-sisa skincare atau kotoran yang masih menempel.
  • Lanjutkan dengan mengirimkan sampah tersebut ke tempat pengepul sampah yang menerima sampah skincare atau sampah non-organik lainnya.

Pengolahan sampah skincare yang benar bisa memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan, menjaga dan mengurangi adanya penyalah gunanaan dus dan wadah bekas, serta agar bekas wadah produk tersebut dapat di daur ulang dengan maksimal.

3. Sampah Skincare yang Menjadi Masalah Lingkungan

Ada banyak jenis sampah skincare yang masih banyak ditemukan menumpuk di berbagai lingkungan perumahan. Ini karena pengelolaannya berlangsung kurang baik, sehingga mengakibatkan tidak terolahnya sampah yang sudah dikumpulkan. Sejauh ini, ada beberapa sampah yang bisa diolah atau didaur ulang, diantaranya:

  • Sampah skincare yang terbuat dari kertas, bisa berupa dus pembungkus skincare.
  • Botol plastik bekas pemakaian skincare.
  • Botol kaca dari jenis produk skincare yang menggunakan wadah khusus.
  • Sampah plastik jenis sachet yang sering ditemukan pada skincare sheetmask yang belakangan sedang marak.

Meski sampah-sampah tersebut dapat dibuang atau dibakar langsung oleh pemilik, akan tetapi pengelolaan sampah yang akan baik akan membuat sampah-sampah tersebut dapat didaur ulang dan tidak disalahgunakan.

Saat ini sudah banyak orang, instansi, hingga jasa layanan yang menyediakan pengelolaan sampah dari produk-produk skincare. Anda bisa mendapatkan berbagai informasi mengenainya melalui media sosial, dimana mereka melakukan promosi dan kampanye lingkungan hijau.

4. Manfaat Melakukan Daur Ulang pada Sampah Skincare

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, manfaat paling besar dari daur ulang sampah skincare adalah ia tidak menumpuk di lingkungan dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Pengurangan jumlah sampah juga perlu dilakukan agar sampah yang terdapat di tempat penampungan bisa dikelola dengan baik. Belakangan diketahui, sampah skincare juga menjadi penyumbang utama penumpukan sampah di berbagai tempat penampungan sampah, khususnya di pembuangan akhir.

Dengan melakukan daur ulang sampah, maka diharapkan penggunaan material barang mentah atau virgin material bisa dikurangi secara perlahan. Dengan begitu, pengambilan virgin material dari alam bisa dikurangi di masa yang akan datang dengan termanfaatkannya hasil daur ulang dari produk sampah jenis tertentu, utamanya bekas-bekas wadah skincare.

5. Pengolahan Sampah Skincare dengan Waste4Chage

Sampah skincare yang sebelumnya sudah Anda kumpulkan, bisa Anda kirimkan ke lembaga-lembaga yang melakukan daur ulang dan pengelolaan sampahskincare jika memang TPA atau TPS di sekitar Anda tidak bisa mengolahnya.

Sebelum dikirimkan, pastikan sampah sudah dalam keadaan kering dan bersih, sehingga pengolahan sampah dan proses memilahnya dapat dilakukan dengan lebih ringkas. Karena jika sampah dalam keadaan basah atau rusak, maka ia sudah tidak bernilai dan akan sulit untuk dilakukan daur ulang.

Sampah yang telah dikumpulkan dan disortir nantinya akan dibedakan berdasarkan material pembentuknya. Nantinya mereka akan didaur ulang untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan jenis bahan penyusun sampah-sampah tersebut.

Sedangkan untuk barang pecah belah, karena kemasan skincare cukup beragam, maka sampah-sampah tersebut akan dipadatkan, kemudian dikirim ke pabrik daur ulang. Dengan begitu, pengolahan sampah dapat dilakukan secara maksimal.

Untuk hasil pengolahan sampah pecah belah, seperti botol plastik dan kaca, maka akan dihasilkan kertas daur ulang yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, sampah tersebut juga dapat dibuat sebagai pelet plastik daur ulang yang dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk recycle yang memiliki banyak manfaat.

Salah satu lembaga yang menyediakan layanan daur ulang sampah skincare adalah waste4change. Anda dapat mengakses layanannya melalui media sosial resmi yang mereka kelola dan melakukan donasi untuk membantu mereka.

Dengan begitu, semua sampah yang sebelumnya hanya Anda buang sembarangan dapat diolah dengan baik oleh lembaga tersebut. Demikianlah informasi mengenai lembaga waste4change dan layanannya untuk melakukan pengelolaan sampahskincare.